Artikel

Senin, 22 Desember 2014

Perempuan Sepanjang Jaman



Ibu

Panggilan sederhana bagi anak manusia...

Ada pengorbanan disetiap detik pada detak
jantungnya...
Ada kesabaran yang selalu subur didalam hatinya...

Ia, adalah segalanya bagi semesta
Membelai fajar dengan embun yang bening
Menyusui matahari dengan sinarnya...
Memeluk bulan dengan kelembutannya...

Bila engkau menangis
Ia yang lebih duluan meneteskan air mata
Bila engkau bahagia, ia yang lebih duluan tersenyum 
tanpa diminta...

Bila kau jauh darinya, rindu ialah hobi baginya...
Bila kau dekat dengannya, kau akan merasakan
bahwa ia adalah sahabat yang sebenarnya...

Menangislah untuk ibumu...
Menangislah atas kesalahanmu....
Karena ia selalu bisa memaafkan tanpa alasan yang
tak bisa dijabarkan oleh logika...

Engkaulah tempat tuju bagi musafir-musafir;
anak-anakmu. Kemana kaki melangkah, kelak
musim akan membawa kami kepangkuanmu jua...

Ingatlah,
ketika seorang yang kehilangn ibunya
Dia akan kehilangan harta paling berharga, ialah doa
seorang Ibu...

Ibu ialah kehidupan akhiratku...
Buatlah ia tersenyum...
dan malaikat pun menjelma sbagai mata air
di mata ibu....
bening dan suci hingga Tuhan pun malu jika tidak 
membuka pintu surga untukmu

Terima kasih, ibu, kau kenalkan kepadaku
cahaya dunia, cahaya cinta, pertama kali dari
matamu yang jingga

Terimakasih telah menunjukkan padaku betapa
nyata surga itu, dari telapak kakimu..

Ibu, engkaulah wujud nyata cinta, dan surga 
kecil itu


1 komentar: